Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) bertugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai
bukti telah dilakukannnya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran
perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum.
Perbuatan hukum yang dimaksud diatas adalah:
1.
Jual-beli,
2.
Tukar-menukar,
3.
Hibah,
4.
Pemasukan
ke dalam perusahaan (inbreng),
5.
Pembagian
hak bersama,
6.
Pemberian
Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik,
7.
Pemberian Hak Tanggungan, dan
8.
Pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan (A.P.Parlindungan,
1999: 180).
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seorang PPAT
mempunyai kewenangan membuat akta otentik mengenai semua perbuatan hukum
tentang hak atas tanah dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang terletak di
dalam daerah kerjanya.
Kewajiban PPAT, disamping tugas pokok ialah
1.
Menyelenggarakan suatu daftar dari akta-akta
yang dibuatnya
2.
Menyimpan asli dari akta-akta yang dibuatnya
(Effendi Perangin, 1994: 6, 7).
Daftar Pustaka
A.P.Parlindungan. 1991. Pedoman Pelaksanaan Undang-Undang
Pokok Agraria dan Tata Cara Pejabat Pembuat Akta Tanah. Bandung : CV. Mandar
Maju
Bachtiar Efendi. 1993. Kumpulan Tulisan Tentang Hukum Tanah.
Bandung : Alumni.
No comments:
Post a Comment